Selamat Datang Blogger
Ramadhan, Saat Tepat Mengunjungi Keluarga Pasangan ~ Belajar Untuk Masa Depan

Senin, September 29, 2008

Ramadhan, Saat Tepat Mengunjungi Keluarga Pasangan


Jika anda adalah pasangan yang baru menikah, saat bulan Ramadhan ini, adalah saat yang tepat bagi anda untuk membangun hubungan baik anda dengan keluarga pasangan anda. Berakrab-akrab dengan mertua dan keluarga besarnya kadang bisa menjadi sesuatu yang sulit bagi sebagian orang. Canggung atau malu, itulah perasaan yang muncul saat bertemu mereka. Anda juga mengalami masalah yang sama. 



Tak mudah langsung akrab dengan orang yang baru kita kenal. Padahal, memilih menikah dengan si dia berarti anda harus mau masuk ke keluarga besarnya. Tips berikut ini mungkin berguna bagi anda agr bisa lebih dekat dengan keluarga pasangan anda sekaligus “mengambil hati” calon mertua :

Gali Informasi dari pasangan anda tentang seluruh anggota keluarga besarnya. Mulai dari Ibu, Ayah, kakak, adiknya, hingga keluarga dekatnya. Dengan demikian anda akan tahu bagaimana sebaiknya bersikap ketika bertemu dengan mereka. Anda tentu tidak mau salah langkah dalam pendekatan bukan? 

Jadilah diri anda sendiri dengan demikian anda tidak perlu susah-susah mengambil hati mereka. Cukup dengan bersikap sopan dan manis serta ramah, dan tidak sombong, rasanya tidak ada masalah yang dikhawatirkan. Yang penting, tunujukanlah hal-hal yang positif dalam diri anda agar mereka senang dekat dengan anda. 

Anda harus pandai membaca situasi dan jangan pernah memaksakan diri untuk berakrab-akraban dengan keluarga pasangan anda. Salah-salah bukanya anda diterima dengan baik, tapi sebaliknya mereka justru akan mencela anda. Karena itu, pandai-pandailah membaca situasi. Misalnya, saat bertemu dengan seorang tante yang sensitif, hindari candaan yang berlebihan. 

Perlakukan mereka seperti keluarga sendiri cara tersebut akan membuat andarileks sehingga mempermudah langkah anda untuk akrab dengan mereka. Usir rasa malu anda dengan mendekati anggota keluarga yang bukan keluarga langsung. Seperti istri dari kakak kandung anda misalnya. Cara tersebut bisa mengusir rasa sungkan anda. Atau, bila ini adalah kali pertama anda diperkenalkan dengan keluarga besar si dia. Mintalah si dia untuk tidak jauh-jauh dengan anda. Tapi, bukan berarti anda harus menempel terus dengan si dia. 

Begitu mendapatkan teman ngobrol yang asyik, biarkan pasangan anda juga asyik dengan saudara-saudaranya yang lain. memberikan senyuman ramah saat diperkenalkan kepada mereka dan mencoba memulai percakapan dengan langkah jitu yang bisa anda coba. minimal, mereka mendapat kesan pertama positif tentang anda di banding jika anda hanya diam di pojok ruangan sementara yang lain asyik ngobrol. 

Jangan pernah mendominasi pasangan karena dia bukan mirip anda saja. Bila kebetulan ia harus menemani ibunya atau tantenya sehingga tidak bersama anda, tak perlu langsung cemberut atau marah. Jika anda marah, justru itu akan membuat keluarganya memberi cap negatif kepada anda. Akibatnya, anda pun sulit untuk mengakrabkan diri dengan keluarganya. 

Belajar mengambil mati tidak perlu berlebihan, cukup gunakan cara-cara halus untuk mengambil hati keluarganya, terutama sang ibu. Misanya, ibu mertua suka sekali jalan-jalan, maka sekali-kali ajaklah beliau jalan-jalan. Jika anda pandai memasak, bawakanlah hasil masakan anda kepada ibu mertua. Soal memberi hadiah, berhati-hatilah. 

Pastikan keluarga besarnya memang senang hati dengan pemberian anda. Jangan sampai mereka beranggapan, bahwa anda “menyogok” mereka agar mereka suka dengan anda. Jangan bersikap berlebihan walau anda sudah cukup ramah kepada mereka. Jangan sampai mereka melihat anda sebagai orang yang sok akrab. Intinya, lakukanlah apa yang paling tepat dan paling pantas. Bagaimanapun tetap ada batasan antara anda dan mereka, jadi jangan melampaui batasan itu. 


Bina hubungan baik misalnya dengan SMS, Telepon, atau menitipkan salam melalui pasangan andapun bisa menyambung tali silaturahmi dengan mereka. Hindari intrik karena setiap keluarga besar mempunyai intrik sendiri-sendiri. Saling bergosip antara satu dengan yang lain sering terjadi. Tapi, sebisa mungkin hindari itu semua agar anda tidak di cap sebagai penggosip di tengah keluarganya. Apalagi, anda termasuk pendatang baru di keluarganya, dan tidak sepantasnya anda terlibat terlalu jauh dengan masalah mereka. Jika ada gosip berseliweran di telinga anda, cukup simpan saja gosip tersebut tanpa mengedarkanya kepada orang lain.

0 komentar: