Selamat Datang Blogger
Dewasa karena Patah Hati ~ Belajar Untuk Masa Depan

Minggu, Oktober 05, 2008

Dewasa karena Patah Hati

Album Kelima Pink, Funhouse


Seorang musikus dituntut profesional dalam berkarya. Kehidupan pribadi yang sedang kacau tidak boleh merusak kualitas karyanya. Justru, di tengah kekacauan itu, kredibilitasnya diuji. Sekreatif apa dia memanfaatkan keadaan untuk membuat karya yang berkualitas tinggi.

Pink adalah salah seorang musikus yang dihadapkan pada kenyataan itu. Dia harus mengalami perkawinan yang singkat dengan pembalap motocross Carey Hart. Nyatanya, penyanyi bernama asli Alecia Beth Moore itu cukup jeli memanfaatkan masa-masa sulitnya. Rasa patah hati yang dirasakannya justru dijadikan bahan untuk membuat album terbarunya, Funhouse.

Dalam rilisan kelima itu, Pink memang banyak menulis lirik tentang kisah cintanya yang tidak mulus, suram, dan benar-benar depressing. Penyanyi kelahiran Pennsylvania tersebut menggambarkan sosoknya sebagai cewek yang patah hati berat, tapi tetap kuat.

Coba saja dengarkan single perdananya yang diberi titel So What. Dalam balutan beat yang nge-hip, Pink menceritakan kegagalan hubungannya dengan Carey Hart. Dalam liriknya, Pink mencoba menunjukkan bahwa dirinya sakit hati, namun berusaha kuat. "I'm still a rock star. I got my rock moves. And I don't need you. And guess what. I'm having more fun. And now that we're done, I'm gonna show you tonight. I'm alright, I'm just fine. And you're a tool. So so what?," demikian cuplikan lirik lagu itu.

Klip video So What tetap menunjukkan ciri khas Pink yang rebel, gahar, dan kocak. Namun, juga ada kesan sedih yang mendalam. Misalnya, dalam adegan ketika Pink menebang pohon bertulisan Alecia + Carey dengan gergaji mesin sambil menangis. Tak tanggung-tanggung, sang mantan suami juga didapuk untuk menemani Pink dalam klip video tersebut.

Belum cukup menggambarkan kedalaman lirik yang ada di Funhouse? Pantengin single jagoan kedua, Crystal Ball. Lagu itu bertutur tentang ketidaktahuan kita akan masa depan, apa yang akan terjadi, dan seperti apa jalan yang bakal dilalui. Seperti yang dirasakan Pink setelah perceraiannya dengan Hart. Namun, bagi Pink, lirik-lirik itu adalah obat untuk sakit hatinya. "Itulah yang aku lakukan. Aku memang mencoba menyembuhkan diriku sendiri dengan menulis lagu," ujar Pink.

Karakter Pink dalam Funhouse memang sedikit berubah. Dia tidak lagi menonjolkan nuansa hura-hura dan pesta pora dalam lirik. Tidak seperti pada hit Get The Party Started (2001). Pink memang tetap menunjukkan image-nya sebagai naughty girl yang sedikit boyish. Namun, karakter liriknya lebih melankolis dan dewasa daripada sebelumnya.

Meskipun begitu, secara musikalitas, Pink tidak berubah. Dia masih setia mengusung musik hip-hop rock yang asyik untuk nge-dance. Aransemennya masih catchy dan easy listening, mudah untuk dinyanyikan. Masih asyik untuk diputar saat party.

Album yang dibuat pada Februari 2008 itu memang masih digarap oleh wajah-wajah lama. Sebut saja, Max Martin yang menjadi salah seorang produser dalam album Pink sebelumnya, I'm Not Dead (2006). Klip video So What juga dikerjakan Dave Meyers, sutradara klip Stupid Girl dan U+Ur Hand dari album I'm Not Dead.

Pink pun bekerja sama dengan Butch Walker, Billy Mann, dan EG white, orang-orang lama yang selalu membantu di album-album sebelumnya. Funhouse juga masih dalam naungan label yang sama, La Face. Karena itu, wajar kalau secara musik, banyak yang tak berubah di album barunya kali ini.

Pemenang Grammy Award untuk kategori Best Female Rock Vocal Performance pada 2004 itu sukses meraup jutaan dolar dengan penjualan I'm Not Dead. Album itu terjual sebanyak 1,3 juta kopi di Amerika saja, dan lebih dari enam juta kopi di seluruh dunia. I'm Not Dead muncul sebagai bukti eksistensi Pink di kancah musik internasional stelah tiga tahun menghilang.

Kini Funhouse hadir setelah ingar-bingar I'm Not Dead sudah redup. Kerinduan fans yang begitu besar tampak di sukses single So What, yang dengan cepat menduduki puncak chart Billboard Top 100. Bagaimana dengan Funhouse? Bukan mustahil, album yang dilepas pada 28 Oktober mendatang itu bakal melampaui sukses album-album pendahulunya.

0 komentar: