Selamat Datang Blogger
Korban Playboy tanpa Pengakuan ~ Belajar Untuk Masa Depan

Minggu, Oktober 05, 2008

Korban Playboy tanpa Pengakuan

Dear Aime,

Hai, sebut aja namaku Nichole. Aku tinggal di sebuah kota kecil di dekat Surabaya. Aime, saat ini aku lagi bermasalah. Kelihatannya sih sepele banget. Tapi, masalah itu bikin aku nggak nyaman. So, bantu aku kasih solusi ya.

Akhir-akhir ini ada teman sekolah yang PDKT sama aku. Sebut aja namanya Dana. Kebetulan, beberapa bulan lalu aku ikut suatu diklat yang mengharuskan ketemu Dana tiap hari. Selama diklat itu, Dana menampakkan sinyal perhatian ke aku.

Aku merasa dia suka sama aku. Kelihatan banget dari cara dia ngomong dan ngeliatin aku. Aku juga merasa senang kalau berada di dekat Dana. Lama-lama, aku suka sama dia.

Akhirnya, diklat itu selesai. Karena aku dan Dana beda kelas, kami jarang ketemu maupun ngobrol. Tapi, seperti yang aku bilang Aime, akhir-akhir ini dia PDKT lagi. Ya jelas aku tanggapin dong. Kan aku sama dia pernah saling suka.

Aku udah kasih lampu hijau supaya dia cepet-cepet nembak aku. Tapi, kenyataannya, dia nggak pernah melakukan hal yang lebih jauh selain SMS, SMS, dan SMS. Padahal, selama PDKT, aku sama dia pernah saling pegangan tangan dan pelukan. Tapi, dia nggak pernah menyinggung sama sekali tentang kata jadian.

Akhirnya, aku capek. Aku bilang nggak mau kenal dia lagi. Padahal, jauh di lubuk hatiku yang terdalam, aku masih sayang banget sama dia. Dana akhirnya ninggalin aku.

Setelah itu, Aime tahu nggak, apa yang bikin kesel? Dana ngegebet sahabatku. Teman sebangkuku. Nyebelinnya lagi, dia suka pamer kemesraan di depanku. Aku panas, Aime.

Hmm, pas aku tanya ke sahabatku itu apakah mereka udah jadian, sahabatku bilang belum. Tapi, dia yakin bahwa Dana bakal secepatnya nembak dia. Waduuh... karena kasihan sama sahabatku, aku ceritain masalahku ke dia dan menyuruhnya tidak terlalu percaya sama Dana.

Tapi, sahabatku itu malah marah. Dia nyangka aku mau ngerusak hubungan mereka. Aduh, Aime... aku bingung. Sekarang sahabatku itu pindah tempat duduk dan mulai ngejauhin aku. Padahal, aku cuma pengin ngingetin dia biar nggak jadi korban Dana. Gimana, dong?

Sweet regards.

Nichole, ayunee_***@yahoo.com

Dear Nichole,

Wuah... kamu baru kenal sama playboy kelas berat, ya. Seberat Po di film Kungfu Panda kah? He he.... Maksud Aime, si Dana itu kok tega banget sama cewek. Masak udah sampai taraf "Teletubbies" (berpelukan maksudnya), tapi nggak mau nembak. Parahnya, malah nyari korban baru? Ck.. ck.. ck.. perlu dikasih pelajaran tuh cowok. Ikuti saran Aime berikut ini.

Sudah jelas: lupakan Dana!

Wah, cowok kayak gitu nggak boleh dikasih hati! Bolehnya cuma dikasih getahnya hati alias dimusnahkan dari muka bumi. Tapi, apa bumi mau nerima dia ya kalau dimusnahkan. Kalaupun bumi masih mau bersahabat sama dia, kamu yang harus pasang palang perbatasan. Segera jauhkan hidupmu dari dia. Very dangerous, girl! Selain kamu bakal sakit hati terus-terusan, lama-lama bisa memancing bara permusuhan sama sahabatmu.

Muka tembok demi sahabat.

Misi penting yang mesti kamu lakukan: selamatkan sahabatmu sebelum terjadi hal-hal yang diinginkan Dana, tapi nggak diinginkan kita semua (tahu maksudnya, kan?). Gini deh, kamu kan udah punya pengalaman buruk sama si Dana. Jadi, kamu nggak mau sahabatmu sampai jadi korbannya, kan? Nggak peduli sahabatmu pernah menuduhmu yang bukan-bukan, kalau ada kesempatan, coba yakinkan dia biar nggak terjerat bujuk rayu Dana.

Lewat media lain.

0 komentar: