Selamat Datang Blogger
P E R P I S A H A N ~ Belajar Untuk Masa Depan

Sabtu, September 27, 2008

P E R P I S A H A N

urang antara kita tlah terbentang
lepaskan tangan saling genggam
tak kan lagi kita bernaung satu payung
maka lambaikan tangan, sayang
biarkan aku terbuang.
Bukan kanan atau kiri
bukan pula pilihan mati atau masuk bui
tapi beda cara pandang kita pada batas cakrawala
mesti kita sadari.
Tak penting tuk disesali, kasih
cinta bukan tali satukan hati
biarkan aku pergi
perpisahan ini mesti terjadi.
Jangan lagi ditangisi, kasihku
tanggalkan kecup mesra kenangan semalam
lupakan bisikan tentang cinta asmara.
Selamat berjuang, sayangku
tetap tegak di medan palagan
gapai mataharimu
sinari lorong-lorong kumuh kota
terangi gubuk-gubuk kusam berdebu
bebaskan mereka yang dihisap angkara peradaban.
Di puncak pergolakan penghabisan
kita berjumpa memimpin massa
kibarkan bendera yang sama.

Batu, 20/8/94

SAJAK CINTA UNTUK DITA

Ketika rakyat berkubang dalam genangan air mata
kita berjumpa

Tatkala petani terusir dari tanah leluhurnya
kita bersua

Saat buruh acungkan kepalan tangan menuntut haknya
kita saling jatuh cinta
karena kita di antara penderitaan mereka
darah kita mengalir di nadinya.

Tapi kini kau begitu jauh
jauh tak terengkuh
oleh angan dan harapan
setelah aku terbuang.

Lewat kangenku pada jalanan
lewat rinduku pada pekik perlawanan
kukirim salam untukmu
meski kau tinggal bayang-bayang semu
ataukah aku yang selalu ragu
pada landasan yang selama ini jadi pijakan
cita-cita masyarakat tanpa penindasan.

Rinduku padamu, Dita
laksana bayi rindukan tetek ibunya
ketika lapar dan dahaga.

Cintaku padamu, Dita
kini terbawa angin senja
kulambaikan tangan perpisahan
sambil mendekap dada yang terluka.

Batu, 22 Agustus ’94

0 komentar: